Rabu, 29 September 2010

Twitter dan Tingkat Keterbukaan Diri

Belum selesai dengan fenomena munculnya situs jejaring sosial facebook, masyarakat dunia kembali menerima suatu inovasi teknologi komunikasi maya yakni dengan lahirnya situs jejaring sosial Twitter. Twitter adalah sebuah micro-blogging atau blog micro. Memang harus diakui bahwa twitter belum mampu untuk mengalahkan facebook, namun dengan kesederhanaan tampilan serta aplikasi yang terdapat di situs ini, twitter dapat menjawab tantangan sebuah media sosial untuk saling berkomunikasi secara simpel antar penggunanya.

Twitter didirikan oleh 3 orang yaitu Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams pada bulan Maret tahun 2006. Dan baru diluncurkan bulan Juli ditahun yang sama. Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging dimana kita sebagai pengguna dapat memberikan informasi update (perbaruan) informasi tentang diri kita, bisnis dan lain sebagainya.

Bagi Anda yang sudah biasa dengan dunia blog tentunya paham bahwa kita dapat menuliskan artikel ke dalam blog kita. Namun jangan membayangkan bahwa Twitter juga dapat melakukan hal tersebut secara bebas namun disinilah uniknya Twitter. Kita hanya dibatasi 140 karakter untuk menuliskan artikel, tidak bisa gambar dan video. Oleh karena itulah makanya Twitter digolongkan ke dalam jenis micro-blogging. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa orang Indonesia kurang menyukai jenis micro-blogging. Tapi justru itulah letak kekuatan dan kehebatan dari Twitter. Tapi jangan anggap enteng dulu Twitter, saat ini orang Indonesia sudah sangat banyak dan semakin bertambah.

Salah satu pengguna yang cukup banyak di Indonesia adalah dari kalangan artis. Sejak naiknya kepermukaan masalah kasus Luna Maya yang memberikan komentar pedas mengenai infotaiment di status twitternya. Maka, semakin banyak masyarakat yang penasaran seperti apakah situs jejaring sosial ini mampu menjadi tempat untuk menumpahkan segala perasaan penggunanya.

Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat saat ini cenderung lebih bersikap terbuka dengan blog pribadi ataupun status di sebuah situs jejaring sosial untuk menuliskan kejadian yang sedang dialaminya daripada harus bercerita dengan lingkungan sekitarnya. Secara psikologis, kita memang terkadang merasa ini cukup aneh. Namun, begitulah fenomena yang terjadi belakangan ini. Para pengguna blog atau situs jejaring sosial merasa lebih leluasa dalam menceritakan keluh kesahnya kepada blog dengan asumsi bahwa orang yang melihat tulisannya tersebut dapat memberikan masukan kepada dirinya, tanpa harus bertatap muka langsung dengan yang bersangkutan. Cukup simple dan sangat membantu dalam bertukar pikiran.

Ini merupakan salah satu dari dampak munculnya teknologi internet, yakni seperti yang dinyatakan oleh Bungin dalam bukunya  Sosiologi Komunikasi (2006), teknologi memberikan dampak di dua sisi yang berbeda. Dampak negatifnya berupa pola hidup yang semakin individualistis, dan munculnya paham eksistensialisme berupa menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Paham eksistensialisme bisa dikatakan memegang 2 dampak yang berbeda, di satu sisi, teknologi micro blog situs twitter mampu mendekatkan orang-orang yang jauh dan tidak mengenal satu sama lain, dan di satu sisi yang lain, micro blog situs twitter menyebabkan para pengguna twitter tersebut lebih mampu menjalin kehidupan sosial melalui dunia maya dan kurang memperhatikan interaksi dengan dunia nyata.

Johari Window

Melalui twitter, terciptalah sebuah komunikasi antarpribadi dengan para pemilik akun twitter yang telah menjadi  following ataupun follower seseorang. Komunikasi antarpribadi tersebut berupa sebuah self disclosure atau proses mengungkapakan informasi pribadi kita kepada orang lain atau sebaliknya. Salah satu tipe komunikasii dimana informasi mengenai diri (self) yang biasanya disembunyikan diri orang lain, kini dikomunikasikan kepada orang lain (Rakhmat, 2004:108).

Josep Luft mengemukakan teori Self Disclosure berdasarkan pada modal interaksi model interaksi manusia yang di sebut Johari Window. Menurut Luft, orang memiliki atribut yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri (1), hanya diketahui orang lain (2), diketahui oleh dirinya sendiri dan orang lain (3), dan tidak diketahui oleh siapapun (4).

Empat bidang yang disebut Jendela Johari tersebut melukiskan bahwa dalam pengembangan hubungan antar seorang dengan yang lainnya terdapat empat kemungkinan sebagai mana terwakili melalui suasana di keempat bidang (Jendela). Bidang 1, melukiskan suatu kondisi di mana antara seorang dengan yang lain mengembangkan suatu hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah tentang hubungan mereka. Bidang 2 melukiskan bidang buta, masalah hubungan antara kedua pihak hanya diketahui orang lain namun tidak diketahui oleh diri sendiri. Bidang 3, disebut bidang tersembunyi yakni permasalahan hubungan antara kedua pihak diketahui diri sendiri namun tidak diketahui orang lain. Bidang 4, bidang tidak dikenal, dimana kedua pihak sama-sama tidak mengetahui masalah hubungan diantara mereka.

Keadaaan yang dikehendaki sebenarnya dalam suatu komunikasi antarpribadi ialah bidang 1, dimana antara komunikator dengan komunikan saling mengetahui makna pesan yang sama. Meskipun demikian kenyataan hubungan antarpribadi tidak seideal yang diharapkan itu, ini disebabkan karena dalam berhubungan dengan orang lain betapa sering setiap orang mempunyai peluang untuk menyembunyikan atau mengungkapkan masalah yang dihadapinya.

Situs twitter mampu menjadikan diri seseorang menjadi pribadi yang lebih terbuka dengan fasilitas status yang terdapat di situs micro blogging tersebut. Seperti halnya Luna Maya yang lebih leluasa dalam menyampaikan apa yang ada di hati dan pikirannya melalui status di Twitter. Namun cukup disayangkan bahwa pengungkapan perasaan yang diutarakannya melalui status tersebut berujung pada pencekalant terhadap dirinya. Oleh sebab itu, sebelum melakukan segala sesuatu, haruslah dipikirkan dampak yang akan timbul kedepannya, dan harus selalu berpijak pada etika yang dianut.

Maka tidak heran, sekarang ini orang kebanyakan lebih senang untuk melakukan curhat melalui media cyber, dengan tingkat keterbukaan diri yang cukup besar, walaupun terkadang mereka menutupi identitas aslinya. Dengan curhat ataupun mengungkapkan apa yang terjadi pada dirinya di dunia cyber, para pemilik akun twitter lebih dapat mengekspresikan hal yang kurang dapat ia ekspresikan melalui percakapan langsung dengan lingkungan sekitarnya. Jadi, situs twitter memiliki korelasi yang cukup signifikan terhadap tingkat keterbukaan diri seseorang, dan kehadiran situs twitter menjadi tambahan bagi media sosial untuk saling berkomunikasi.

Oleh: Rotua Nuraini Tampubolon SSos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar