Pada awal April lalu peluncuran produk baru Apple, iPad, membuat banyak orang rela berkemah malam sebelumnya agar dapat menjadi orang pertama yang memilikinya. Perangkat tablet komputer baru ini sudah dapat dibeli pada 3 April dan terjual 300.000 unit di hari pertama.
Steve Jobs, CEO Apple dilaporkan mengakui bahwa iPad adalah “Hal terpenting yang pernah saya lakukan.” Memang, Apple dan penggemar antusiasnya percaya bahwa “produk yang ajaib dan revolusioner” ini akan menghantarkan komputer pada tahap baru dengan beratnya yang ringan, layar multi sentuh yang besar dan sistem operasi yang mudah digunakan.
Tetapi tidak setiap orang di industri teknologi terkesan dengan produk baru ini. Pihak yang berlawanan memandang iPad tak seberguna seperti layaknya netbook, mereka mengejek dan mencemooh iPad, menyebutnya sebagai produk gagal.
Bagaimanapun juga harus diakui belum pernah ada sesuatu seperti iPad. Beroperasi dengan sistem operasi iPhone yang sudah dikenal jutaan orang dan sangat mudah digunakan bahkan balita pun dapat menggunakannya tanpa kesulitan yang berarti.
Dalam satu sisi iPad benar-benar merupakan iPhone raksasa dan bukan perangkat yang sama sekali baru. Namun karena iPhone sudah ada di mana-mana, tingkat kesulitan untuk mempelajari iPad cukup rendah dan kemampuan sistem operasinya membuatnya mudah digunakan. Bandingkan ini dengan tablet produksi silam yang sangat kompleks yang akan membuat para penggunanya frustasi karena dipaksa untuk mempelajari sebuah interface baru dan dengan demikian jelaslah bahwa Apple adalah suatu model bisnis yang sukses.
Arah Apple di bawah Steve Jobs bertujuan untuk menciptakan perangkat yang unggul dalam fungsi-fungsi tertentu demi mewujudkan pengalaman penggunaan sebaik mungkin. Kesederhanaan filosofi desain ini acap kali telah mengakibatkan penghapusan beberapa fitur yang diperlukan. Dalam hal ini iPad tidak memiliki fitur seperti yang terdapat pada laptop atau netbook modern yang harganya setara dengan laptop atau netbook modern dengan CPU berkecepatan tinggi, fasilitas multitasking serta port USB.
Seperti semua produk baru Apple, tampaknya orang-orang menginginkannya meskipun mereka tidak cukup tahu persis bagaimana mereka akan menggunakannya. Terutama ini benar-benar terjadi pada iPad. Sungguh itu bukanlah komputer yang lengkap maupun perangkat yang merepotkan. Jadi perangkat apakah itu?
Mirip dengan pesaingnya netbook, iPad tampaknya diciptakan dengan kategori tersendiri. Tetapi tidak memiliki keyboard, mouse dan kompatibel dengan aplikasi desktop, ini bukanlah perangkat untuk membuat konten atau melakukan pekerjaan serius.
Namun iPad unggul dalam membantu pengguna mengonsumsi konten, seperti melihat foto, menelusuri web, email, bermain game, menonton film dan membaca buku atau komik. Untuk hal ini iPad memberikan pengalaman yang sangat memikat.
Meskipun iPad dapat menjalankan sebagian besar dari 185.000 aplikasi yang tersedia untuk iPhone, dia bahkan mendorong berkembangnya lebih banyak lagi aplikasi terutama yang memerlukan layar jauh lebih besar. Para pengembang aplikasi membenahi aplikasi iPhonenya untuk iPad dengan detail yang lebih halus dan bahkan dengan interface yang lebih mudah digunakan tanpa membutuhkan scrolling, tanpa membalik tab dan memperlihatkan lebih banyak kontrol.
Sebagai contoh, sekarang aplikasi piano dapat memperlihatkan lebih banyak keyboard (tuts) dan bahkan ada cukup banyak tempat untuk kedua tangan. Aplikasi menggambar adalah sesuatu yang alami bagi iPad dan sekarang dapat digunakan untuk komposisi yang lebih serius. Sekarang game arcade telah memiliki kontrol virtual yang terletak lebih jauh di bawah layar sehingga ibu jari Anda tidak lagi menghalangi area permainan. Sekarang aplikasi peta ukurannya lebih mendekati ukuran mitra kertasnya, sehingga lebih mudah dibaca dan navigasi.
Perangkat iPad itu sendiri hanya sedikit luar biasa, tetapi ketika dikombinasikan dengan App Store dan kreativitas dari ribuan pengembang yang benar-benar unggul dalam bidangnya pada perangkat layar sentuh lainnya dan komputer kecil. Dia menjadi spesial karena merupakan komputer tablet pertama yang dilahirkan dalam ekosistem yang sudah berjalan dan kokoh.
Interaksi sentuh iPad sudah baik karena sudah tidak lagi menggunakan peralatan abstraksi lainnya (seperti mouse, baris perintah dan punch card) antara pengguna dan komputer, membuatnya sebagai perangkat yang lebih ramah manusia. Karakter ini merupakan tonggak sejarah dalam dunia komputer yang signifikan, karena dengan keistimewaan ini kemungkinan besar akan membuat iPad sebagai perangkat yang sukses secara komersial di pasaran umum seperti pendahulunya yang lebih kecil, iPhone. (Tan Truong/The Epoch Times/pls)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar